Jenis-Jenis Tarfo (Transfomator) - Elektronika Dasar
Jenis-Jenis Trafo pada rangkaian elektronika - Kali ini kita akan membahas sedikit atau mengulas kembali tentang jenis jenis Trafo atau Transfomator elektronika dasar , agar dapat lebih mudah kita pahami dan bagi orang awam yang ingin belajar elektronika dasar tentang jenis jenis trafo.
Apa itu trafo ? Baca : Pengertian Trafo (Transfomator) dan cara kerjanya
1. Trafo Step UP
Trafo Step Up adalah salah satu jenis transformator yang memiliki fungsi untuk menikan tegangan bolak balik (AC). Trafo Step Up sering disebut juga dengan trafo penaik teggangan arus. Pada Trafo Step Up, jumlah lilitan Skunder lebih banyak dari pada Primer. Trafo step up dapat dijumpai pada jaringan pembangkit listrik. Pada elektronika sendiri, trafo step up banyak di jumpai [ada rangkaian inverter seperti televisi dan rangkaian yang memperlukan tegangan yang tinggi.
2. Trafo Step Down
Trafo Step Down adalah jenis tranformator yang memiliki fungsi untuk menurukan suatu tegangan arus bolak balik atau AC. Kebalikan dari
Trafo Step-Down adalah jenis transformator yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Kebalikan dari Trafo Step Up, Trafo Step Down sering disebut juga sebagai trafo penurun tegangan. Pada trafo step down ini jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari lilitan primer. Trafo ini sering dan banyak digunakan pada rangkaian elektronika dan terutama pada rangkaian yang membutuhkan tegangan rendah.
3. Trafo Adaptor
Trafo Step Down yang ditambahkan dengan suatu rangkaian penyearah untuk dapat menghasilkan tegangan DC sering disebut juga dengan adaptor. Biasanya dalam sebuah adaptor yang bagus sudah dilengkapi dengan suatu rangkaian regulator tegangan agar arus DC yang dikeluarkan lebih bersih dan tidak mengakibatkan atau menimbulkan dengung karena arus AC yang bocor. Trafo adaptor beserta rangkaian pendukung lazim digunakan oleh para teknisi atau penghobi elektronika sebagai penganti baterai dalam proses pembuatan suatu proyek elektro.
4. Trafo Output - Input
Trafo Output/Input biasa disebut juga dengan Trafo OT/IT. Trafo jenis ini memiliki kegunaan untuk keperluan kopling audio pada suatu rangkaian amplier yang masig menggunakan sistem push-pull. Trafo output dan input saat ini masih sering dipakai pada amplier merk TOA untuk keperluan pada gedung gedung, tempat ibadah dan tempat yang dikhususkan untuk keperluan lain. Biasanya amplier jenis push pull yang menggunakan trafi OT dan IT akan lebih dominan pada suara medium, Sebagai contoh trafo Output/Input adalah tipe OT240, IT240, OT426, IT426.
5.Trafo Frekuensi
Trafo Frekuensi menengah sering disebut dengan trafo IF (Intermediate Frequency). Sesuai dengan namanya trafo jenis ini memiliki sistem kerja pada frekuensi menengah. Untuk kegunaanya. Trafo IF sering dipakai pada radio-radio AM atau FM. Pada trafo IF sudah terdapat lilitan primer dan sekundr yang di paralelkan dengan kapasitor khusu untuk suatu keperluan frekuensi menengah sehingga dapat menjadi sebuah rangkaian resonansi L-C. Frekuensi IF sudah memiliki standarisasinya, yang mana untuk keperluan AM (Amplitudo Modulation) frekuensi menengah yang digunakan adalah 455kHz, Sedangkan untuk FM(Frequency Modulation) frekuensi menengah yang digunakan adalah 10.5MHz.
Trafo Frekuensi Tinggi ini bekerja pada frekuensi tinggi yang banyak dipakai untuk keperluan pembangkitan suatu frekuensi (Osilator), Lilitan resonansi, dan yback pada suatu rangkaian televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang sering digunakan sebagai osilator disebut dengan Spul Osilator. Lilitan osilator yang digunakan terdapat dua jenis, Osilator Hartley dan Osilator Coolpits. Selain itu Pada suatu frekuensi tinggi trafi jenis ini banyak di gunakan untuk menyesuaikan impendasi antara suatu antena dan pemancarnya. Trafo ini biasa disebut dengan Spul Antena.
6. Trafo Switching
Trafo ini merupakan salah satu komponen elektronika trafo yang sering digunakan pada power supply yang menggunakan teknologi Switching. Power supply jenis ini menggunakan system
pembangkitan frekuensi tinggi yang mempunyai esistensi yang lebih baik dibangdingkan dengan power supply biasa yang masih menggunakan trafo frekuensi rendah. Trafo Switching mempunyai kelebihan dibandingkan dengan trafo power supply biasa, yaitu terletak pada dimensi pada power supplu switching bisa dipangkas sehingga dapat mencapai 80% . Begitu juga dengan beratnya. Sebagai contoh sebuah power supply biasa dengan arus listrik 20 Amper akan mempunyai dimensi yang cukup besar dan beratnya bisa mencapai 20Kg.. Dengan power supplu switching dengan arus yang sama mungkin beratnya tidaklah sampai 2Kg. Begitu juga dengan dimensinya akan jauh lebih kecil. Trafo Switching pada power supply switching banyak digunakan pada alat alat elektronika modern seperti halnya printer PSU komputer adaptor laptop dan masih banyak lagi.
Nah sekian penjelasan tentang jenis jenis trafo , artikel diambil dari berbagai sumber jadi jika ada salah silahkan anda mengkoreksinya dengan berkomentar. Semoga bermanfaat.
Apa itu trafo ? Baca : Pengertian Trafo (Transfomator) dan cara kerjanya
1. Trafo Step UP
Trafo Step Up adalah salah satu jenis transformator yang memiliki fungsi untuk menikan tegangan bolak balik (AC). Trafo Step Up sering disebut juga dengan trafo penaik teggangan arus. Pada Trafo Step Up, jumlah lilitan Skunder lebih banyak dari pada Primer. Trafo step up dapat dijumpai pada jaringan pembangkit listrik. Pada elektronika sendiri, trafo step up banyak di jumpai [ada rangkaian inverter seperti televisi dan rangkaian yang memperlukan tegangan yang tinggi.
2. Trafo Step Down
Trafo Step Down adalah jenis tranformator yang memiliki fungsi untuk menurukan suatu tegangan arus bolak balik atau AC. Kebalikan dari
Trafo Step-Down adalah jenis transformator yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Kebalikan dari Trafo Step Up, Trafo Step Down sering disebut juga sebagai trafo penurun tegangan. Pada trafo step down ini jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari lilitan primer. Trafo ini sering dan banyak digunakan pada rangkaian elektronika dan terutama pada rangkaian yang membutuhkan tegangan rendah.
3. Trafo Adaptor
Trafo Step Down yang ditambahkan dengan suatu rangkaian penyearah untuk dapat menghasilkan tegangan DC sering disebut juga dengan adaptor. Biasanya dalam sebuah adaptor yang bagus sudah dilengkapi dengan suatu rangkaian regulator tegangan agar arus DC yang dikeluarkan lebih bersih dan tidak mengakibatkan atau menimbulkan dengung karena arus AC yang bocor. Trafo adaptor beserta rangkaian pendukung lazim digunakan oleh para teknisi atau penghobi elektronika sebagai penganti baterai dalam proses pembuatan suatu proyek elektro.
4. Trafo Output - Input
Trafo Output/Input biasa disebut juga dengan Trafo OT/IT. Trafo jenis ini memiliki kegunaan untuk keperluan kopling audio pada suatu rangkaian amplier yang masig menggunakan sistem push-pull. Trafo output dan input saat ini masih sering dipakai pada amplier merk TOA untuk keperluan pada gedung gedung, tempat ibadah dan tempat yang dikhususkan untuk keperluan lain. Biasanya amplier jenis push pull yang menggunakan trafi OT dan IT akan lebih dominan pada suara medium, Sebagai contoh trafo Output/Input adalah tipe OT240, IT240, OT426, IT426.
5.Trafo Frekuensi
Trafo Frekuensi menengah sering disebut dengan trafo IF (Intermediate Frequency). Sesuai dengan namanya trafo jenis ini memiliki sistem kerja pada frekuensi menengah. Untuk kegunaanya. Trafo IF sering dipakai pada radio-radio AM atau FM. Pada trafo IF sudah terdapat lilitan primer dan sekundr yang di paralelkan dengan kapasitor khusu untuk suatu keperluan frekuensi menengah sehingga dapat menjadi sebuah rangkaian resonansi L-C. Frekuensi IF sudah memiliki standarisasinya, yang mana untuk keperluan AM (Amplitudo Modulation) frekuensi menengah yang digunakan adalah 455kHz, Sedangkan untuk FM(Frequency Modulation) frekuensi menengah yang digunakan adalah 10.5MHz.
Trafo Frekuensi Tinggi ini bekerja pada frekuensi tinggi yang banyak dipakai untuk keperluan pembangkitan suatu frekuensi (Osilator), Lilitan resonansi, dan yback pada suatu rangkaian televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang sering digunakan sebagai osilator disebut dengan Spul Osilator. Lilitan osilator yang digunakan terdapat dua jenis, Osilator Hartley dan Osilator Coolpits. Selain itu Pada suatu frekuensi tinggi trafi jenis ini banyak di gunakan untuk menyesuaikan impendasi antara suatu antena dan pemancarnya. Trafo ini biasa disebut dengan Spul Antena.
6. Trafo Switching
Trafo ini merupakan salah satu komponen elektronika trafo yang sering digunakan pada power supply yang menggunakan teknologi Switching. Power supply jenis ini menggunakan system
pembangkitan frekuensi tinggi yang mempunyai esistensi yang lebih baik dibangdingkan dengan power supply biasa yang masih menggunakan trafo frekuensi rendah. Trafo Switching mempunyai kelebihan dibandingkan dengan trafo power supply biasa, yaitu terletak pada dimensi pada power supplu switching bisa dipangkas sehingga dapat mencapai 80% . Begitu juga dengan beratnya. Sebagai contoh sebuah power supply biasa dengan arus listrik 20 Amper akan mempunyai dimensi yang cukup besar dan beratnya bisa mencapai 20Kg.. Dengan power supplu switching dengan arus yang sama mungkin beratnya tidaklah sampai 2Kg. Begitu juga dengan dimensinya akan jauh lebih kecil. Trafo Switching pada power supply switching banyak digunakan pada alat alat elektronika modern seperti halnya printer PSU komputer adaptor laptop dan masih banyak lagi.
Nah sekian penjelasan tentang jenis jenis trafo , artikel diambil dari berbagai sumber jadi jika ada salah silahkan anda mengkoreksinya dengan berkomentar. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Tarfo (Transfomator) - Elektronika Dasar"
Posting Komentar